JEMARI Sakato

collapse

Yayasan Bina Swadaya melalui JEMARI Sakato Salurkan Bantuan Pangan di Salareh Aia, Kabupaten Agam

2025-12-27  JEMARI Sakato  174 views

jemarisakato.org, Agam – Meski status darurat bencana di Sumatera barat telah resmi dicabut, dampak siklon senyar yang memicu banjir bandang pada November lalu masih dirasakan oleh masyarakat. Beberapa wilayah terdampak di Sumatera Barat masih menyisakan rumah yang tidak bisa dihuni dan material banjir bandang yang masih perlu dibersihkan.

Bagi warga terdampak, fase pemulihan tidak serta-merta mengakhiri persoalan. Kebutuhan pangan masih menjadi persoalan utama bagi masyarakat, terutama warga yang bertahan di posko pengungsian.

Dalam menjawab kebutuhan tersebut, Yayasan Bisa Swadaya – sebuah lembaga yang bergerak di bidang pemberdayan masyarakat dengan jangkauan pelayanan nasional , melalui JEMARI Sakato menyalurkan bantuan pangan kepada para pengungsi di posko Kayu Pasak. Posko ini berlokasi di SDN 05 Salareh Air, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Bangunan sekolah dasar ini, masih difungsikan sebagai tempat pengungsian, sehingga aktivitas belajar mengajar belum dapat kembali berjalan sejak bencana terjadi.

Bantuan pangan yang disalurkan berupa bahan pangan pokok seperti, beras, telur ayam, minyak, air mineral, cabai, bawang, ikan kaleng, ikan kering, serta bumbu masak. Kebutuhan ini disalurkan untuk memenuhi kebutuhan harian para pengungsi. Bantuan diterima langsung oleh Sekretaris Nagari Salareh Air sebagai perwakilan pemerintah nagari.

IMG_4990
Pendistribusian bantuan pangan ke Nagari Salareh Aia

Saat ini tercatat sebanyak 244 jiwa atau 95 Kepala Keluarga (KK) masih bertahan di posko pengungsian Kayu Pasak. Sementara itu, jumlah warga yang terdampak diperkirakan 164 KK dengan total jiwa berkisar 400 jiwa di Nagari Salareh Aia. 

Melalui bantuan ini, warga sangat terbantu dikarenakan untuk kebutuhan pangan di posko sangat terbatas, sedangkan untuk kebutuhan lainnya seperti pakaian sudah sangat menumpuk. Sehingga dengan bahan pangan yang diberikan para pengungsi dapat bertahan dan menjalani kesehariannya secara layak dalam proses pemulihan pascabencana. 

 

Penulis: Ulfa Azizah Febryzalita

Kunjungi media sosial JEMARI Sakato lainnya,                                                                           

Instagram: @jemari.sakato                               
Facebook: JEMARI Sakato                            
Linkedin: JEMARI Sakato                            
Youtube: JEMARI Sakato     


Share: