jemarisakato.org, Padang – Bencana Banjir Lahar Dingin (galodo) yang menimpa sejumlah daerah di Kabupaten Agam pada Mei 2024 menyebabkan dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat termasuk kelompok berisiko seperti lansia dan penyandang disabilitas. Dalam Program Pemulihan Banjir Lahar Dingin Kabupaten Agam yang didukung oleh Arbeiter-Samariter-Bund (ASB) South and South East Asia dan Kementerian Dalam Negeri yang didanai oleh Aktion Deucsland Hilft, salah satu organisasi di Jerman yang fokus menyediakan bantuan dalam situasi bencana dan darurat skala besar di luar negeri. JEMARI Sakato memiliki beberapa kegiatan, diantaranya distribusi alat bantu untuk kelompok rentan di di program yang meliputi Nagari Bukik Batabuah, Nagari Sungai Pua, dan Nagari Balai Gurah Kabupaten Agam.
Dalam implementasinya, JEMARI Sakato bersama organisasi Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) dan Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna rungu Indonesia (GERKATIN) dibantu pemerintah nagari dan kader kesehatan. Assesment dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan kelompok rentan di daerah tersebut. Dari Assesment yang dilakukan diketahui terdapat 181 kelompok berisiko yang tinggal di daerah landaan. Dari semua kelompok berisiko yang teridentifikasi, hanya 61 kelompok rentan yang menerima alat bantu sesuai kebutuhan kelompok rentan. Masing-masing penerima mendapatkan 1 sampai 3 alat bantu sesuai kebutuhan mereka, seperti 1 penerima manfaat dapat menerima 2 buah pispot dan 1 kursi roda. Alat bantu yang diberikan berupa kursi roda kecil, kursi roda biasa, kursi roda 3 in 1, kursi roda CP (Cerebral Pasly), kursi shalat, pispot universal, pispot urinior, tongkat walker, tongkat pegang, tongkat tunanetra, tongkat 4 kaki, tongkat critch, tongkat 3 kaki, perlak, alat bantu dengar biasa, alat bantu dengar KE 177 DW, dan alat bantu dengar KE 188-DWH.
“Saya sangat senang mendapatkan alat bantu dengar ini, sehingga untuk kedepannya saya bisa lebih rajin berlatih dalam menggunakan alat bantu dengar ini,” tutur Aulia Rahmadina salah satu penerima manfaat alat bantu dengan KE 188_DWH. Selain itu ibu Feriyanti salah satu penerima manfaat tongkat walker mengucapkan, “Bersyukur sekali mendapatkan bantuan ini, sehingga saya bisa berjalan dan pergi keluar rumah lebih mudah.”
Diharapkan dengan pemberian bantuan alat bantu disabilitas ini penerima manfaat dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari dan mempermudah kegiatan yang dilakukan. Selain itu, dengan adanya alat bantu ini, diharapkan masyarakat sekitar bisa peduli untuk tidak memisahkan kelompok rentan dengan alat bantunya saat terjadi bencana.
Penulis: Ulfa Azizah Febryzalita
Kunjungi media sosial JEMARI Sakato,
Instagram: @jemari.sakato
Facebook: JEMARI Sakato
Youtube: JEMARI Sakato
Linkedin: JEMARI Sakato