Dalam rangka mempersiapkan pengetahuan dan keterampilan pemandu untuk mendesiminasikan pengelolaan keberlanjutan UMKM di daerah rawan bencana, serta tersedianya dokumen Business Continuity Plan dari keempat desa binaan, JEMARI Sakato bekerja sama dengan FIELD & ASB melaksanakan kegiatan Training of Trainer (ToT) Business Continuity Plan (BCP).
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Program Keberlanjutan Usaha UMKM di Daerah Rawan Bencana dan merupakan kelanjutan dari kegiatan Penguatan Pengembangan UMKM Tangguh di Kabupaten Kepulauan Mentawai yang dilaksanakan pada 8 - 10 Desember 2022 yang lalu.
Kegiatan ToT ini bertujuan agar lahirnya dokumen Business Continuity Plan yang disusun oleh pemandu, serta mempersiapkan pemandu untuk melakukan desiminasi informasi kepada masyarakat / kelompoknya, terkait Business Continuity Plan di desa masing-masing. Dalam pelaksanaannya, terdapat 5 pokok pembahasan utama, yang meliputi konsep dasar UMKM, ketangguhan UMKM di daerah rawan bencana, Business Canvas Model (BCM), Business Impact Analysis (BIA), serta Business Continuity Plan (BCP) sebagai tujuan utama kegiatan ini.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 5 - 7 Januari 2023, di Uma Desa Saureinu, Kecamatan Sipora Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ToT BCP melibatkan sejumlah calon pemandu dari keempat desa binaan, yakni Desa Sipora Jaya, Desa Goiso’oinan, Desa Saureinu, serta Desa Sioban.
Pada pembukaan pelaksanaan acara ToT dihadiri oleh bapak Novrizal selaku Kepala Seksi UMKM Koperindag Kabupaten Kepulauan Mentawai, bapak Tarjelius selaku Kepala Desa Saureinu, Uni Felmi Yetti sebagai perwakilan Yayasan FIELD, serta 19 pemandu yang berasal dari Desa Sipora Jaya, Desa Goiso’oinan, Desa Sioban dan Desa Saureinu yang menjadi desa binaan dari program ini.
Seluruh rangkaian kegiatan Training of Trainer (ToT) yang dilaksanakan oleh JEMARI Sakato bersama Yayasan FIELD dan ASB, menghasilkan pemandu-pemandu yang nantinya akan menjadi champion dalam melakukan perluasan informasi kepada masyarakat luas terkait dengan BCP. Selain itu, melalui kegiatan ini dokumen Business Continuity Plan (BCP) dapat dapat disusun yang nantinya menjadi bahan pegangan dan acuan bagi pemandu dalam melakukan desiminasi.
Sebagai tindak lanjut, tim JEMARI Sakato akan kembali melakukan memperkuat pemahaman pemandu BCP dan melakukan monitorinh serta evaluasi dalam pelaksanaan diseminasi kelanjutan usaha masyarakat dari keempat desa binaan.
Penulis: Randa Putra Chaniago