jemarisakato.org – Padang, JEMARI Sakato bersama 10 lembaga mitra ASB Asia Selatan-Tenggara mengikuti pembelajaran bersama untuk MEAL Partisipatif pada program-program yang sedang dan akan dilaksanakan. Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin sampai Kamis (21-24/10/2024) di Kota Lapu-Lapu, Mactan, Provinsi Cebu, Filipina, dikemas dalam bentuk workshop berbagi pembelajaran antar mitra ASB. Selain JEMARI Sakato, mitra ASB lainya yang hadir pada kegiatan tersebut adalah , Sikola Mombine (Indonesia), Paluma (Indonesia), Bintari (Indonesia), A2D (Filipina), PILCD (Filipina), Accord (Filipina), CDD (Bangladesh), READ (Bhutan), dan READ (Nepal). Kegiatan ini dilakukan dengan metode partisipatif yang difasilitatori oleh fasilitator dari CIRCLE Indonesia. Pada kegiatan ini juga melakukan kunjungan kepada kelompok disabilitas sebagai penerima manfaat dari A2D Project. A2D (Alternatives to Development) merupakan lembaga non pemerintah (NGO) lokal Filipina berbasis di Kota Cebu yang memiliki spesialisasi riset dan pengembangan alternatif untuk memberdayakan masyarakat miskin, terpinggir, dan mengalami ketidaksetaraan.
MEAL ( Monitoring, Evaluation, Accountability, and Learning ) merupakan kerangka kerja yang biasa digunakan dalam program kerja untuk memastikan kegiatan yang dilaksanakan agar kegiatan berjalan efektif, transparan, dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Kegiatan workshop ini berfokus pada tema MEAL partisipatif yang menjadi ruang refleksi bagi mitra ASB untuk meninjau keberhasilan, tantangan, serta pembelajaran dari penerapan MEAL yang partisipatif. Tujuan kegiatan ini untuk memastikan seluruh mitra yang sedang menjalankan program bersama ASB terpapar informasi yang sama mengenai kegiatan yang sedang dilaksanakan saat ini menggunakan perspektif MEAL Partisipatif.
Selama kegiatan workshop, peserta diberikan ruang untuk mendiskusikan prinsip-prinsip MEAL Partisipatif yang merupakan pendekatan yang melimpahkan otoritas kewenangan monitoring dan evaluasi kepada masyarakat penerima manfaat agar progres program lebih transparan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di wilayah program. Setiap perwakilan peserta mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan model MEAL yang pernah dilakukan selama berprogram. Atikah Nuwirman merupakan MEAL Officer JEMARI Sakato, mempresentasikan gagasan dan pembelajaran serta refleksi penggunaan mekanisme MEAL dalam pelaksanaan program. Pada kesempatan tersebut, Atikah juga memperkenalkan gambaran umum program GREAT yang dilaksanakan di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat kepada seluruh peserta yang merupakan perwakilan dari 5 negara yang menjadi wilayah program ASB.
Workshop ini diikuti dengan penuh semangat oleh semua peserta kegiatan. Pemerintah Daerah Cebu terkhususnya Kota Lapu-Lapu menyambut hangat peserta workshop dengan jamuan makan malam yang dihadiri langsung oleh Perwakilan pimpinan pemerintah Kota Lapu-Lapu. Pada kesempatan tersebut disampaikan juga bahwa pentingnya DiDRR ( Disability Inclusive Disaster Risk Reduction ). DiRR merupakan kampanye yang dipromosikan oleh Disaster Management Office Lapu-Lapu City , di mana setiap orang harus terlibat secara aktif dalam pengurangan risiko bencana sekaligus manajemen bencana yang inklusif termasuk penyandang disabilitas. Pemerintah Kota Lapu-Lapu menerapakan prinsip bahwa dalam mengurangi risiko bencana tidak ada satu orang pun yang boleh tertinggal ( no one left behind ).
Penulis: Ulfa Azizah Febryzalita
Penyunting: Khairul Fahmi
Kunjungi media sosial JEMARI Sakato
Instagram: @jemari.sakato
Facebook: JEMARI Sakato
Youtube: JEMARI Sakato
Linkedin: JEMARI Sakato