JEMARISakato

collapse

Umpan Balik Pemangku Kepentingan Memperkuat Model DESTANA dan SPAB di Kabupaten Pesisir Selatan

2024-10-09  JEMARI Sakato

jemarisakato.org, Padang - Program Pemulihan Bencana Banjir dan Longsor Kabupaten Pesisir Selatan yang sudah dilaksanakan selama empat bulan terakhir menghasilkan beberapa keluaran, seperti terbentuknya tim Kelompok Siaga Bencana (KSB) di nagari dan Kelompok Siaga Bencana Sekolah (KSBS) di tiga nagari dampingan JEMARI Sakato dengan dukungan Save the Children Indonesia. Tiga nagari dampingan tersebut, yaitu Nagari Duku Utara, Nagari Duku, dan Nagari Barung-Barung Balantai Tengah. Selain itu, juga dihasilkannya beberapa dokumen yang menjadi pedoman nagari dan sekolah dalam penanggulangan risiko bencana, serta adanya Surat Keterangan (SK) yang diberikan kepada mentor KSB dan KSBS. 

Kegiatan lanjutan yang dilakukan untuk mengumpulkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan seperti masyarakat di Kecamatan lainnya, pemerintah daerah, dan akademisi mengenai kelanjutan perencanaan dan kegiatan yang sudah dilakukan, yaitu dilakukannya workshop pembelajaran. Workshop Pembelajaran bertujuan untuk meninjau hasil dan dampak dari Program Pemulihan Bencana Banjir dan Longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, berbagi praktik baik dan pembelajaran program yang dapat diterapkan pada lokasi lainnya di Kabupaten Pesisir Selatan, dan mengumpulkan umpan balik dari berbagai pemangku kepentingan. Sehingga, dapat memperkuat model Desa Tangguh Bencana (DESTANA) dan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang diterapkan di Kabupaten Pesisir Selatan. 

Kegiatan Workshop Pembelajaran, dihadiri oleh seluruh camat Kabupaten Pesisir Selatan, mentor SPAB, mentor DESTANA, perwakilan dinas pendidikan, dan lembaga lainnya. Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Bapak Sekretaris Daerah Kabupaten Pesisir Selatan, Mawardi Roska, S.IP, disertai dengan pemberian sertifikat kepada mentor yang sudah dilatih. Pada pelaksanaannya, diberikan sesi kepada perwakilan mentor KSB dan KSBS untuk memaparkan praktik baik yang didapatkan selama program pemulihan. Dilakukan sesi tanya jawab untuk mengakhiri sesi para mentor dengan berupa masukan untuk perencanaan yang akan dilakukan setelah selesainya program pemulihan dan tidak ada pendampingan langsung oleh JEMARI Sakato lagi. 

Sesi diskusi selanjutnya dimoderatori oleh Hidayatul Irwan, ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Sumbar. Pemateri pada sesi ini yaitu bapak Badrul Mustafa sebagai akademisi bidang keahlian Geologi dan bapak Yuskardi sebagai Kalaksa BPBD Kabupaten Pesisir Selatan. Pada sesi ini kedua pemateri menjelaskan perlunya ada mitigasi prabencana karena mencegah lebih baik daripada mengobati.

 

Penulis: Ulfa Azizah Febryzalita 


Kunjungi media sosial JEMARI Sakato lainnya, 
Instagram: @jemari.sakato 
Facebook: JEMARI Sakato 
Youtube: JEMARI Sakato 
Linkedin: JEMARI Sakato 
 


Share: