JEMARISakato

collapse

Restrukturisasi Kelompok Siaga Bencana Nagari Dampingan di Kabupaten Pesisir Selatan

2024-10-04  JEMARI Sakato

jemarisakato.org, Padang – Tiga nagari di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, melakukan restrukturisasi Kelompok Siaga Bencana (KSB) yang ada di setiap nagari. Penyesuaian dilakukan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kebutuhan untuk Kelompok Siaga Bencana Nagari. Upaya ini adalah bagian dari Program Pemulihan Pascabencana Banjir dan Longsor dari JEMARI Sakato dengan dukungan Save the Children Indonesia.

KSB merupakan kelompok di tingkat nagari (desa/kelurahan) yang dibentuk untuk mempersiapkan, mengatasi, dan menanggulangi bencana. KSB biasanya terdiri dari anggota masyarakat yang dilatih sedekimian rupa untuk merespons dan mengelola situasi bencana. Tujuan dibentuknya KSB di nagari yaitu untuk pencegahan dan mitigasi, respons cepat, keterlibatan masyarakat, koordinasi, dan pelatihan berkelanjutan.

Restrukturisasi KSB yang berada di tiga nagari dampingan, yaitu Nagari Duku, Nagari Duku Utara, dan Nagari Barung-Barung Balantai Tengah. Semua unsur masyarakat terlibat, termasuk pemuda, tokoh masyarakat, dan kelompok perempuan. Dengan ini, KSB yang dulu sudah pernah terbentuk dapat diaktifkan lagi dan strukturnya diubah untuk mendukung kebutuhan nagari. Selain itu, dengan terbentuknya KSB, maka nagari dapat memenuhi salah satu indikator Desa Tangguh Bencana (DESTANA). 

Tim KSB yang sudah dibentuk di masing-masing nagari melakukan pengkajian ancaman, kerentanan, dan kapasitas atau HVCA ( Hazard, Vulnerability, Capacity Analysis ) terhadap risiko bencana di setiap nagari. Dengan pengkajian HVCA ini, tim KSB menjadi lebih mengenal lebih dalam lagi mengenai ancaman, kerentanan, dan kapasitas yang dimilikinya. Dengan hal tersebut KBS dapat mengambil keputusan dalam melakukan tindakan prabencana, saat bencana, dan pasca bencana.

Setelah dilakukan pengkajian HVCA, silakukan kegiatan lokakarya untuk memaparkan hasil temuan yang didiskusikan masing-masing tim sehingga dapat disepakati Rencana Aksi Komunitas (RAK) serta project cycle management  (PMC) sebagai jawaban dari permasalahan yang ditemukan di Nagari. 

Semua tim KSB pada tiga nagari dampingan setuju untuk pembuatan dokumen DESTANA yang berisi HVCA masing-masing nagari, sistem peringatan disi, dan panduan pengurangan risiko bencana yang diadopsi masing-masing nagari. Dokumen yang didiskusikan bersama memuat peta bahaya dan kerentanan masing-masing nagari, peta jalur evakuasi dan titik pengungsian, serta draft sistem peringatan dini berbasis masyarakat. 

 

Penulis: Ulfa Azizah Febryzalita  


Kunjungi media sosial JEMARI Sakato lainnya,  
Instagram: @jemari.sakato  
Facebook: JEMARI Sakato  
Youtube: JEMARI Sakato  
Linkedin: JEMARI Sakato


Share: