Foto bersama peserta Pelatihan KPAN Sungai Balantiak
Dewasa ini kepekaan masyarakat terhadap permasalahan sosial yang terjadi dilingkungan dapat diukur apabila munculnya inisiatif untuk bergerak menuju perubahan dari masyarakat. Kepekaan ini muncul setelah sekian banyaknya kasus anak di Nagari Sungai Balantiak yang belum ada penanganan maksimal. Nora Mariance bersama rekannnya Bobi Chandra sebagai seorang ibu rumah tangga sekaligus tergabung di keanggotaan KPAN (Kelompok Perlinndungan Anak Nagari) di Nagari Sungai Balantiak mencoba mengajukan diri di nagari untuk mendukung bagaimana supaya KPAN di nagari aktif kembali. Sebagai gambaran, KPAN merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah pusat melalui Kementrian PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) di nagari dalam mewujudkan program desa ramah anak. Bersama dengan JEMARI Sakato melalui fasilitator bersinergi kembali dalam menyusun ulang keanggotaan KPAN di Nagari Sungai Balantiak sekaligus menyusun draft Rencana Kerja untuk Juli-Desember tahun 2020.
Kegiatan diskusi antara anggota KPAN, Pemerintahan Nagari Sungai Balantiak dengan fasilitator JEMARI Sakato dilangsungkan pada kamis 25 juni kemarin menghasilkan beberapa keputusan diantarnya perombakan anggota yang sudah tidak aktif kemudian memutuskan prioritas Rencana kerja untuk Juli Desember dan juga draft rencana Kerja KPAN untuk Juli-Desember tahun 2020. Keputusan diambil berdasarkan masukan dan saran dari fasilitator dan pemerintahan nagari. Pertemuan berlangung hangat selama kurang lebih 3 Jam dan dihadiri oleh 17 Orang peserta dan 4 orang fasilitator JEMARI Sakato. Semua peserta yang hadir merupakan perwakilan dari berbagai lapisan masyarakat diantaranya Guru Ngaji, Guru TK / Paud, masyarakat biasa dan juga pemuda. Pemuda yang hadir merupakan perwakilan dan mempunyai peran aktif di kegiatan-kegiatan di Nagari Sungai Balantiak, pemuda ini juga kemudian direkrut sebagi anggota dari KPAN.
By: Cakra Haji, S.Si