jemarisakato.org, Padang – Kamis (21/11) dilaksanakan sosialisasi program GREAT Mentawai di Aula Kantor Bappeda Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kegiatan dibuka oleh PJ Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai dan dihadiri beberapa organisasi terkait antara lain; DPMD Sumatera Barat; Dinas Pertanian Sumatera Barat; OPDIs (Organisasi Penyandang Disabilitas) Sumatera Barat yang diwakilkan oleh PPDI (Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia), HWDI (Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia), dan Gerkatin (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia) dan OPD dilingkungan pemerintah kepulauan Mentawai.
GREAT, Gender Responsive and Inclusive Regional Adaptation for Disaster and Climate Change Adaptation merupakan program bantuan teknis global yang fokus pada isu pengembangan sosial ekonomi, pengurangan risiko bencana, adaptasi perubahan iklim, dan inklusi sosial. JEMARI Sakato sebagai lembaga pelaksana bantuan teknis program di Sumatera Barat, mendapat dukungan dari Arbeiter-Samariter-Bund (ASB) South and South East Asia yang merupakan organisasi bantuan dan kesejahteraan sosial terlibat dalam penyediaan layanan sosial dengan dukungan pendanaan dari Kementerian Federal Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ-Jerman) dibawah kordinasi erat dengan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.
Pada pembukaan kegiatan tersebut, Direktur Eksekutif JEMARI Sakato, Anggun Mustika Yanti memberikan apresiasi tinggi atas dukungan dan antusias dari pemerintah serta masyarakat Kepulauan Mentawai terhadap Program GREAT. “Program GREAT adalah program global, dengan isu yang sama, sudah sejak 2010 oleh ASB bersama lembaga lokal yang berbeda, dimana JEMARI Sakato juga turut menjadi bagian di dalamnya. Pada periode sekarang, 2024-2027, JEMARI Sakato akan menjadi implementator mendampingi masyarakat bersama pemerintah daerah dan stakeholder terkait untuk Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan Adaptasi Perubahan Iklim (API). Semoga hari ini dapat terjalin komitmen untuk bersama-sama membangun ketahanan terhadap resiko bencana dan perubahan iklim,” tutur Anggun. Hal senada juga disampaikan secara online oleh Chrysant Lily, Regional Director Arbeiter-Samariter-Bund (ASB) South and South-East Asia.
Penjabat Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai, Fernando Jongguran Simanjuntak, S.St. Pi., M.Pi dalam sambutannya pada acara pembukaan sosialisasi ini mempertegas bahwa “Program ini sangat sesuai untuk dilakukan di Kepulauan Mentawai. Masyarakat Mentawai harus mengerti tentang potensi bencana yang besar, seperti gempa bumi, yang diikuti tsunami dan beragam bencana yang muncul karena dampak perubahan iklim. Semoga GREAT Program dapat memperkuat mata pencaharian masyarakat Mentawai untuk beradaptasi dengan kondisi alam dan tempat tinggal yang rawan bencana. Program ini akan mencerminkan kolaborasi dan kemitraan antara pemerintah daerah, NGO, lembaga terkait dan masyarakat. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait harap mendukung secara pro aktif dalam program ini, dapat membentuk satuan tugas untuk membangun kordinasi yang erat diantara para pihak, mempersiapkan sumberdaya yang sesuai. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri tanpa adanya kolaborasi dengan pihak lain.”
PJ Bupati Kepulauan Mentawai memimpin penandatanganan komitmen bersama untuk pelaksanaan program GREAT Mentawai dan diikuti oleh semua peserta sosialisasi yang hadir. Dalam sesi diskusi, respon positif disampaikan juga oleh perwakilan OPD terkait seperti Dinas Sosial, BPBD, Dinas Ketahanan Pangan serta OPD lainnya. Pernyataan mendukung penuh program ini dan siap untuk berkolaborasi dalam mewujudkan kesiapsiagaan terhadap bencana dan ketahanan terhadap iklim untuk masyarakat dan Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Penulis: Ulfa Azizah Febryzalita
Kunjungi media sosial JEMARI Sakato,
Instagram: @jemari.sakato
Facebook: JEMARI Sakato
Youtube: JEMARI Sakato
Linkedin: JEMARI Sakato