jemarisakato.org, Padang – JEMARI Sakato dengan dukungan Save the Children Indonesia telah melakukan pendampingan pemulihan pascabencana selama sekitar tiga bulan di Nagari Duku, Nagari Duku Utara, dan Nagari Barung-Barung Balantai Tengah. Pendampingan dilakukan secara khusus terhadap Kelompok Siaga Bencana Nagari (KSBN) dan Kelompok Siaga Bencana Sekolah (KSBS). Kegiatan lanjutan dalam program ini adalah peningkatan kapasitas beberapa anggota KSBN dan KSBS untuk dapat menjadi mentor. Para mentor ini nantinya mampu mendampingi dan meningkatkan kapasitas masyarakat nagari serta pihak sekolah yang berada di sekitar lingkungan mereka.
Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempersiapkan mentor tersebut yaitu dengan kegiatan Training of Trainers (ToT) yang bertujuan untuk memperkuat pemahaman mengenai isu kebencanaan, menyiapkan mentor kebencanaan untuk pengembangan DESTANA dan SPAB, memperkuat kapasitas anggota KSB dan KSBS untuk menjadi mentor kebencanaan, serta pada akhirnya dapat melakukan perluasan manfaat Program Pemulihan Banjir dan Longsor kepada masyarakat lainnya.
Pada Rabu (14/8) sampai Kamis (16/8) dilaksanakan kegiatan ToT yang mana pesertanya berasal dari tiga nagari dampingan dan tiga sekolah dampingan JEMARI Sakato dan Save the Children Indonesia . Kegiatan ini dibuka langsung oleh perwakilan Kalaksa BPBD Kabupaten Pesisir Selatan dan Direktur JEMARI Sakato. Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari ini diikuti juga oleh perwakilan Dinas Pendidikan, BPBD, dan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Pesisir Selatan untuk ikut sebagai peserta, sehingga mampu melihat kapasitas yang sudah dimiliki oleh calon mentor.
Pada pelaksanaan kegiatan, calon mentor dibagi sesi menjadi kelas gabungan dan kelas paralel. Saat sesi kelas gabungan, diberikan pemahaman kembali mengenai pendalaman materi Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan pengantar menjadi seorang mentor. Pada sesi kelas paralel, dibagi menjadi kelas DESTANA dan SPAB. Pada kelas DESTANA diberikan penguatan bagaimana menjadi mentor DESTANA dan aspek apa saja yang harus diperhatikan jika menjadi seorang mentor. Selama kegiatan calon mentor DESTANA melakukan praktik langkah-langkah menjadi mentor, seperti alur pembentukan KSB nagari, membuat Sistem Peringatan Dini Berbasis Masyarakat (SPD BM), membuat peta dasar nagari serta jalur evakuasi berbasis masyarakat, dan membuat peta dasar rawan bencana berbasis masyarakat. Calon mentor DESTANA yang sudah mempraktikkan cara menjadi mentor dari semua kegiatan mentoring diberikan saran dan masukan tentang perbaikan saat menyampaikan materi ataupun praktik kepada masyarakat luas.
Pada kelas paralel SPAB diberikan pendalaman materi tentang Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) untuk menetapkan standar sarana dan prasarana serta budaya yang mampu melindungi warga sekolah. Selanjutnya, dilakukan praktik bagaimanya alur menerapan SPAB pada sekolah perluasan lainnya, seperti alur pembentukan tim KSBS, pembuatan peta untuk menilai risiko kerentanan dan ancaman di sekolah, pembuatan prosedur tetap (Protap) mengenai kebencanaan di sekolah, dan prosedur pelaksanaan simulasi bencana di sekolah. Semua alur tersebut dipraktikkan secara bergantian oleh semua calon mentor sekolah. Diakhir praktik yang dilakukan oleh calon mentor, diberikan saran dan masukan oleh JEMARI Sakato yang hadir mengenai perbaikan yang bisa dilakukan saat menjadi mentor.
Diakhir kegiatan, calon mentor membuat rencana kegiatan yang akan mereka lakukan beberapa minggu kedepan sebagai bentuk perluasan pada sekolah maupun nagari. Sebagai penutup, dilakukan pemberian sertifikat kepada mentor serta dilakukan penyerahan mentor kepada Dinas Pendidikan, BPBD, dan DPMD Kabupaten Pesisir Selatan untuk nantinya bisa diberikan surat tugas ke nagari dan sekolah lainnya di Kabupaten Pesisir Selatan. Selama kegiatan ToT ini, peserta memberikan respon yang baik karena materi yang diberikan bermanfaat dan praktik yang dilakukan dapat menjadi contoh bagi calon mentor untuk dapat memberikan perluasan mengenai ilmu yang mereka dapatkan. Calon mentor berharap bisa memberikan ilmu mereka dengan baik sehingga dapat mengurangi risiko bencana yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan. Perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Pesisir Selatan memberikan masukan agar calon mentor ini bisa ditambah jumlahnya dan dapat melakukan perluasan lebih lagi kepada sekolah dan nagari lainnya.
Penulis: Ulfa Azizah Febryzalita
Kunjungi media sosial JEMARI Sakato lainnya,
Instagram: @jemari.sakato
Facebook: JEMARI Sakato
Linkedin: JEMARI Sakato
Youtube: JEMARI Sakato