jemarisakto.org, Padang – Perubahan iklim dan meningkatnya risiko bencana mendorong masyarakat untuk lebih adaptif dalam menjaga ketahanan hidup di wilayah mereka. Salah satunya Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan kondisi wilayah yang terpisah dari daratan utama, ditambah keterbatasan bahan pangan, menuntut masyarakat setempat untuk mandiri dalam urusan pangan dan lingkungan.
Sebagai upaya memperkuat kemandirian tersebut, JEMARI Sakato melalui program GREAT menggelar Lokakarya Perencanaan Pengelolaan Sampah dan Ketahanan Pangan pada Rabu hingga Kamis (24-25/09) di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kegiatan ini diikuti perangkat desa dan kelompok masyarakat seperti PKK, sekolah lapang, serta karang taruna dari Desa Sioban dan Sipora Jaya, yang sebelumnya telah menetapkan isu pangan dan sampah sebagai prioritas dalam Rencana Aksi Komunitas (RAK).
Lokakarya dibuka langsung oleh Sekretaris Bappeda Kabupaten Kepulauan Mentawai, Emilia Tiurma Butar-Butar. Dalam sambutannya ia menegaskan pentingnya keseriusan semua pihak dalam menangani persoalan tersebut. “Isu yang dibahas dan didampingi oleh JEMARI Sakato merupakan masalah yag sejalan dengan RPJMDes dan ini termasuk isu nasional. Jadi perlunya keseriusan semua pihak yang terlibat untuk mengatasi hal ini bersama-bersama,” ujarnya.

Hingga kini, Mentawai secara infrastruktur belum memadai perihal penanganan sampah dan masih mengupayakan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST). Sementara di bidang ketahanan pangan, masyarakat telah memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam tanaman pangan sebagai langkah antisipasi menghadapi cuaca ekstrem.
Lokakarya dilaksanakan dalam metode diskusi kelompok yang mana setiap desa dibagi pada dua isu yang dibahas. Diskusi dimulai dari penggalian masalah yang terjadi, menyusun tujuan inti, mengidentifikasi stakeholder yang bisa bekerjasama, merincikan kegiatan untuk pencapaian tujuan, menyusun timeline kegiatan, dan diakhiri dengan masing-masing desa melakukan pertukaran ide untuk mendapatkan saran tambahan dalam aktivitas dan perencanaan tujuan.

Harapannya melalui kegiatan ini bisa menginisiasi kolaborasi dan kemitraan multipihak untuk mengatasi permasalahan dan isu yang menjadi prioritisasi masing-masing desa. Selain itu, partisipan yang terlibat bisa menjadi pendorong untuk masyarakat di desanya dalam keterwujudan prioritisasi desa.
Penulis: Ulfa Azizah Febryzalita
Kunjungi media sosial JEMARI Sakato lainnya,
Instagram: @jemari.sakato
Facebook: JEMARI Sakato
Linkedin: JEMARI Sakato
Youtube: JEMARI Sakato