JEMARI Sakato

Slogan
collapse
Home / Berita / Kesadaran Masyarakat Saja Tidak Cukup, Covid-19 Harus Direspon dengan Regulasi yang Tepat dan Efektif Sampai level Tapak

Kesadaran Masyarakat Saja Tidak Cukup, Covid-19 Harus Direspon dengan Regulasi yang Tepat dan Efektif Sampai level Tapak

2020-05-16  Jemari Sakato

Diskusi Virtual JEMARI Sakato, Covid-19 dan Kesehatan Mental Masyarakat

[Padang, 14 Mei 2020]. Lonjakan infeksi virus corona atau Covid-19 di Sumatera Barat (Sumbar) yang cukup signifikan, harus menjadi perhatian serius bagi banyak pihak, baik masyarakat maupun para pemangku kepentingan. Terlebih lagi, arus mudik yang seolah tidak terbendung, memaksa kita harus mengantisipasi dengan langkah yang tepat dan juga efektif. 
 


Direktur Eksekutif JEMARI Sakato, Robi Syafwar menyebut bahwa para pemangku kepentingan perlu melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kesiapan masyarakat dalam menghadapi Covid-19 ini. “Peningkatan pasien positif Covid-19 di Sumbar adalah momentum tepat bagi semua pihak untuk melakukan evaluasi menyeluruh, mulai dari kesadaran, regulasi, sampai dengan pendampingan kepada masyarakat. Pasalnya, pandemi yang berlangsung cukup lama ini dapat mengakibatkan masyarakat jenuh sehingga berpengaruh kepada mental masyarakat dan juga akan berakibat pada pelonggaran berbagai protokol untuk penyelamatan Covid-19 oleh masyarakat itu sendiri”, ujar Robi Syafwar dalam diskusi virtual “Strategi Kesehatan Mental Masyarakat Pada Musim Pandemi Covid-19” yang diselenggarakan JEMARI Sakato pada Kamis, 14 Mei 2020.

 

BACA JUGA: Memaknai Covid-19 sebagai Peluang untuk Menjamin Kesehatan Mental Masyarakat

 

Robi Syafwar juga menegaskan bahwa sudah saatnya pemerintah membuat regulasi untuk menghadapi Covid-19 dengan lebih komprehensif bukan sekadar imbauan belaka. Menurut Robi, hal ini bertujuan untuk mempermudah banyak pihak dalam berkolaborasi terkait penanganan Covid-19 khususnya di Sumbar, mulai dari pusat sampai ke level tapak.  

 
Terkait dengan Covid-19, JEMARI Sakato juga melakukan Kajian Adaptasi dan Kesiapsiagaan Nagari Menghadapi Covid-19 di Nagari Tiku Selatan, Kabupaten Agam. Dari hasil kajian tersebut, sementara ditemukan bahwa mayoritas masyarakat telah memiliki kesadaran serta pemahaman tentang Covid19 bahkan paham dengan imbauan pemerintah terkait pencegahan Covid-19. Namun, di tengah kesadaran tersebut, masyarakat juga masih merasa bahwa ada kekurangan dari penanganan Covid19 di lapangan.  

 
Kajian yang dipaparkan oleh aktivis Senior JEMARI Sakato, Syafrimet Azis, mengungkap bahwa lebih dari 95% responden tahu tentang program PSBB yang sedang diberlakukan, namun lebih dari 50% masyarakat menyatakan bahwa PSBB saja tidak cukup untuk mengurangi penyebaran Covid-19. Dan Lebih dari 80% menyatakan setuju dengan larangan-larangan selama PSBB, namun, sebanyak 75% menyatakan bahwa kebutuhan pelindung diri khususnya masker di nagari tidak terpenuhi. 

 
Masyarakat secara garis besar sudah sadar tentang Covid-19 dan bahaya yang menghantui, namun, setelah kita melalui pandemi dengan waktu yang lama ini, masyarakat mulai jenuh dan tidak lagi menanggapi serius permasalahan ini”, ujar Syafrimet. 

 

BACA JUGA: Strategi Adaptasi dan Kesiapsiagaan Nagari Menghadapi Covid-19


Kegiatan diskusi online ini sendiri digagas mengingat kecederungan kebijakan yang secara tidak disadari juga semakin membingungkan masyarakat. Kebingungan dan durasi pandemi yang tidak bisa diprediksi dikhawatirkan akan menimbulkan kejenuhan dan akhirnya bisa menyebabkan “kurang awas” . Hal ini dituturkan oleh Zera Mendoza, M.Psi Psikolog, ketua Himpunan Psikolog Indonesia wilayah Sumbar yang bertindak sebagai Narasumber dalam kegiatan tersebut. Dan ini akan menjadi persoalan baru yang bisa memicu pertambahan kasus positif di Sumatera Barat.  “Pemangku kepentingan harus terus memberikan motivasi, baik dukungan secara moril dan materil, bahkan jika perlu para atasan di level birokrasi pelayan masyarakat, harus selalu memberikan apresiasi agar petugasnya tetap semangat menjalan tugas untuk tetap tegas dengan aturan dan protokol yang berlaku”, tambah Zera yang kesehariannya bertugas di Rumah Sakit Ahmad Muchtar Bukittinggi.  

 

Syafrimet selaku penanggungjawab kegiatan respon Covid-19 JEMARI di Kabupaten Agam menyatakan akan merespon kebutuhan Tenaga Kesehatan Kabupaten Agam yang juga membutuhkan penyegaran secara psikologis. “Selagi sesuai dengan kompetensi dan kemampuan lembaga, dan bermanfaat bagi upaya pemutusan rantai penyebaran Covid-19, kita akan upayakan” Ujar Syafrimet.  

 

*****

Narahubung :  


1. Direktur Eksekutif JEMARI Sakato, Robi Syafwar, email: obiona080315@gmail.com Hp: 0852-6335-6301

2. Aktivis JEMARI Sakato, Syafrimet Azis,  email: Syafrimet_azis@yahoo.com Hp: 0813 7424 2264 

 

Unduh siaran pers di tautan berikutSiaran Pers JEMARI Sakato 14 Mei 2020


2020-05-16  Jemari Sakato