jemarisakato.org, Mentawai – Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Kepulauan Mentawai menggelar rapat rutin pada Jumat (22/8) untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan periode Mei hingga Agustus 2025. Pertemuan ini sekaligus menjadi tindak lanjut dari reaktivasi FPRB Mentawai yang dilakukan pada April lalu.
Ketua FPRB Mentawai, Sandang Paruhum, menegaskan perlunya dukungan pendanaan yang jelas agar forum dapat menjalankan program secara berkelanjutan. “FPRB membutuhkan anggaran yang memadai agar kegiatan penanggulangan bencana dapat berjalan efektif,” ujarnya.
Rapat diikuti oleh perwakilan desa, lembaga swadaya masyarakat (NGO), anggota FPRB, serta Forum Inklusi Desa (FID). Dalam diskusi, desa dampingan JEMARI Sakato menyampaikan pentingnya kolaborasi dengan FPRB untuk memperkuat kapasitas masyarakat, di antaranya melalui simulasi bencana inklusif dan peningkatan pemahaman mengenai upaya pengurangan risiko bencana (PRB).
Selain itu, peserta juga menekankan perlunya keselarasan visi antara desa, forum, dan pemerintah daerah dalam mengurangi risiko bencana. JEMARI Sakato mendorong agar isu-isu lokal dapat ditangani bersama melalui sinergi antar-aktor di tingkat komunitas maupun organisasi.
Pertemuan tersebut ditutup dengan kesepakatan rencana kerja FPRB Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk periode September hingga Desember 2025.
Penulis: Ulfa Azizah Febryzalita
Kunjungi media sosial JEMARI Sakato lainnya,
Instagram: @jemari.sakato
Facebook: JEMARI Sakato
Linkedin: JEMARI Sakato
Youtube: JEMARI Sakato