
Situasi terkini di Sumatera Barat menunjukkan peningkatan bencana hidrometeorologi. Bencana Hidrometeorologi merupakan bencana yang diakibatkan oleh faktor cuaca, iklim, dan air yang kejadiannya semakin meningkat akibat perubahan iklim. Pada, 21 November 2025 Kepala Stasiun Meteorologi Minangkabau mengeluarkan press release Nomor: e.B/ME.02.04/039/KPDG/XI/2025 yang berlaku untuk tanggal 21-27 November 2025 mengenai bencana hidrometeorologi di Kabupaten/Kota di Sumatera Barat.
📍 WILAYAH TERDAMPAK UTAMA:
Padang Pariaman, Pariaman, Padang, Pesisir Selatan, Sijunjung, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Pasaman barat, Agam, Tanah Datar, Solok, Dharmasraya, Solok Selatan, Lima Puluh Kota, dan wilayah sekitarnya yang memiliki tingkat kerawanan tinggi.
📈 DATA DAMPAK SEMENTARA:
• Terdampak Jiwa: 5.173 KK / 22.898 Jiwa
• Rumah Terdampak: +/- 4.000 unit
• Lahan Pertanian Terdampak: >150 Ha
• Kerugian Sementara: Diperkirakan mencapai sekitar Rp 4.911.800.000.
⚠️ KEBUTUHAN MENDESAK:
1. Logistik: Pangan siap saji, air bersih, Sembako.
2. Kesehatan & Tempat Tinggal: Selimut, Hygiene Kit, Family Kit, matras, terpal.
3. Infrastruktur & Evakuasi: Perbaikan darurat akses jalan/jembatan dan evakuasi lanjutan di wilayah rawan longsor.
4. Dukungan Lain: Dukungan psikososial [cite: 18, 19] [cite_start]dan penilaian kerusakan lanjutan (rapid assessment).
🤝 UPAYA PEMERINTAH:
• Pemerintah Provinsi Sumbar telah mengaktifkan sistem komando penanganan darurat.
• Akses jalan mulai dibuka, distribusi bantuan dasar berjalan, dan pemenuhan layanan dasar (air, listrik, logistik) terus diupayakan.
• Tim gabungan (BPBD, TNI/Polri, Basarnas, relawan) terus melakukan penyisiran.
Kontak Informasi (JEMARI Sakato):
• Email: jemarisakatosumbar@gmail.com
• Instagram: @jemari.sakato
Tingkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan!