jemarisakato.org – Padang, Aktivitas Gunung Marapi di Agam Sumatera Barat yang mengakibatkan terjadinya banjir lahar dingin pada Mei 2024 menyebabkan dampak yang cukup parah pada beberapa sektor lingkungan masyarakat. Untuk menindaklanjuti bencana yang terjadi, JEMARI Sakato bersama mitra OPDIs (Organisasi Penyandang Disabilitas) yaitu HWDI (Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia) dan GERKATIN (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia) Cabang Sumatera Barat yang didukung oleh ASB (Arbeiter-Samariter-Bund) dan disupport oleh Aktion Deutschland Hilft dan Kementerian Dalam Negeri melakukan Program Respon Pemulihan Banjir Lahar Dingin Kabupaten Agam.
Hingga saat ini kondisi daerah terdampak Banjir Lahar Dingin masih berpotensi terjadinya banjir lahar dingin yang masih rawan terjadi bencana, hal ini dikarenakan intensitas erupsi Gunung Marapi yang masih ada di Kawasan hulu Sungai Gunung Marapi. Selain itu, pemerintahan nagari dan masyarakat belum mempunyai manajemen risiko bencana yang inklusif dan partisipatif. Untuk itu, perlu adanya proses pemulihan perekonomian masyarakat dari sektor pertanian dan dukungan perekonomian untuk mendukung pemulihan kehidupan masyarakat yang terdampak banjir lahar dingin di Kabupaten Agam.
Kegiatan Respon Pemulihan Banjir Lahar Dingin di Kabupaten Agam menyasar pada Tiga Nagari, yaitu Nagari Bukik Batabuah, Nagari Sungai Pua, dan Nagari Balai Garuah. Intervensi dilakukan pada masyarakat terdampak Bencana banjir lahar dingin yang memiliki kerusakan berat pada lahan pertanian, kerusahan berat pada rumah, komunitas siaga bencana, dan penyandang disabilitas. Penyesuaian kegiatan program yang dilakukan sesuai dengan hasil identifikasi atau assessment yang dilakukan oleh JEMARI Sakato Bersama mitra OPDIs.
Kegiatan yang dilakukan untuk percepatan pemulihan banjir lahar dingin Kabupaten Agam difokuskan pada beberapa kegiatan, yaitu:
Pembangunan dan peningkatan toilet aksesibel pada titik evakuasi sementara di lokasi bencana.
Dukungan Cash Voucher Assistance untuk keluarga yang terdampak rusak berat dan bantuan tunai untuk perbaikan lahan pertanian terdampak.
Penguatan kapasitas KSB (Kelompok SIaga Bencana) di Bukik Batabuah dalam menyususn protokol aksi dalam merespon peringatan dini.
Pemasangan rambu titik evakuasi.
Pendistribusian NFI ( Non Food Item ) untuk mensupport stock/kebutuhan KSB.
Pendistribusian alat bantu untuk penyandang disabilitas.
Dengan Respon Pemulihan Banjir Lahar Dingin ini, diharapkan masyarakat dapat terbantu dengan pengadaan dan penguatan kapasitas yang dilakukan. Respon yang dilakukan secara tidak langsung juga membutuhkan dukungan dari semua stakeholder terkait dan masyarakat agar tujuan program dapat tercapai dan memberikan daya ungkit yang besar terhadap masyarakat terdampak.
Penulis: Ulfa Azizah Febryzalita
Penyunting: Anggun Mustika Yanti
Kunjungi media sosial JEMARI Sakato lainnya,
Instagram: @jemari.sakato
Facebook: JEMARI Sakato
Youtube: JEMARI Sakato
LinkedIn: JEMARI Sakato