jemarisakato.org, Padang - Kegiatan sosialisasi program pemulihan pascabanjir longsor Kabupaten Pesisir Selatan yang telah dilaksanakan pada 16 Mei 2024 dilanjutkan dengan Lokakarya Penguatan Kelompok Siaga Bencana Sekolah dan Nagari (KSBS dan KSBN). Kegiatan lokakarya dilaksanakan selama tiga hari mulai Rabu-Jumat, 22-24 Mei 2024 di Hotel Kawana, Padang. Peserta yang mengikuti kegiatan berasal dari perwakilan Pemerintah Nagari, KSB, Komite Sekolah, UPT Sekolah, Dinas Pendidikan, Taman Baca Masyarakat, dan Camat Koto XI Tarusan dari masing-masing Nagari Duku, Nagari Duku Utara, dan Nagari Barung-Barung Balantai Tengah.
Kegiatan lokakarya ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan pemahaman peserta tentang Kelompok Siaga Bencana Sekolah dan Nagari (KSBS dan KSBN) terkait manajemen risiko bencana, memperkuat pemahaman dan keterampilan peserta terkait metodologi untuk pelaksanaan Participatory Hazard, Capacity, and Vulnerability Assesment (PHVCA), dan mempersiapkan KSBS di Nagari agar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan penilaian risiko multibahaya. Kegiatan lokakarya penguatan KSBN dan KSBS Kabupaten Pesisir Selatan dibuka oleh kata sambutan dari Direktur JEMARI Sakato dan BPBD Kabupaten Pesisir Selatan. BPBD Pesisir Selatan memaparkan gambaran umum risiko bencana, kebijakan pemerintah, kebutuhan dukungan untuk PRB (Penanggulangan Risiko Bencana) pada level satuan pendidikan dan nagari di Kabupaten Pesisir Selatan.
Rabu, 22 Mei 2024 hari pertama lokakarya, fasilitator dari JEMARI Sakato memberikan beberapa materi mengenai Pengantar Program Pemulihan Pasca Banjir Longsor dan pemahaman tentang Manajemen Risiko Bencana berbasis Masyarakat. Pemaparan materi tentang Simulasi Penggunaan Alat-Alat Participatory Rural Appraisal (PRA) untuk penilaian risiko multibahaya. Pada saat simulasi penggunaan alat-alat PRA, peserta lokakarya diarahkan untuk membuat sketsa nagari, alur sejarah, dan diagram venn yang menggambarkan masing-masing nagari, yaitu Nagari Duku, Nagari Duku Utara, dan Nagari Barung-Barung Balantai Tengah. Pembuatan PRA ini dilakukan dengan harapan peserta lokakarya dapat memfasilitasi KSBS dan KSBN yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan. Selain itu, bagi JEMARI Sakato informasi yang didapat dari PRA dapat menggambarkan kondisi daerah rawan dan tidak rawan bencana pada tiga Nagari.
Kamis, 23 Mei 2024 hari kedua lokakarya, peserta difasilitasi oleh JEMARI Sakato materi tentang fasilitasi metode ORIK (Objektif, Reflektif, Interpretatif, dan Keputusan) dalam penilaian risiko multibahaya di sekolah dan nagari. Selanjutnya peserta kegiatan diarahkan untuk membuat matriks perencanaan mengenai SPAB dan DESTANA. Matriks perencanaan ini berguna untuk menyusun kegiatan yang dapat dijadikan acuan untuk pembuatan Program Pemulihan di Kabupaten Pesisir Selatan sesuai dengan keadaan sekolah dan nagari.
Jumat, 24 Mei 2024 hari ketiga lokakarya, peserta memberikan review mereka terhadap kegiatan yang sudah dilakukan selama tiga hari. Selain itu, peserta lokakarya juga memberikan tanggapan dan saran terhadap program pemulihan yang akan dilaksanakan. “Kami berterima kasih atas kegiatan yang sudah dilakukan oleh JEMARI Sakato bersama Save the Children Indonesia. JEMARI Sakato satu-satunya yang memberikan dukungan sampai ke tahap pemulihan termasuk segala sesuatu yang berkaitan dengan trauma healing . Semoga semua peserta dan masyarakat dan pihak terlibat di Koto XI Tarusan bisa mandiri dalam menghadapi bencana kedepannya,” tutur Buk Nurlaini, Camat Koto XI Tarusan.
Kunjungi media sosial JEMARI Sakato lainnya:
Instagram: @jemari.sakato
Facebook dan Youtube: JEMARI Sakato