jemarisakato.org, Padang – Pada Rabu, 5 Juni 2024, dilaksanakan Rapat Koordinasi Pengawasan Kontijensi Kebencanaan Berspektif Anak di Sumatera Barat yang dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat, perwakilan JEMARI Sakato, perwakilan Komisi Perlindungan Anak Indonesia, dan sejumlah pemangku kepentingan lain. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Rapat Gubernur Sumatera Barat dengan tujuan tindak lanjut temuan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terkait masalah perlindungan anak di lapangan serta penyampaian rekomendasi KPAI untuk pemangku kepentingan terkait hak-hak anak dalam respons darurat bencana dan pemulihan pascabencana.
Randa Putra Chaniago, manajer program dari JEMARI Sakato untuk program pemulihan Pesisir Selatan, menyampaikan seperti apa program dukungan dari JEMARI Sakato dan Save the Children. Salah satu fokus pendampingan program adalah kontribusi bagi pengembangan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dan Desa Tangguh Bencana (DESTANA). Lebih lanjut Randa menyebutkan, perlunya regulasi di tingkat kabupaten terkait hadirnya SPAB di sekolah-sekolah dan mengajak para peserta untuk bekerja sama mendorong hal tersebut.
Pada tahap pelaksanaannya, Jemari Sakato dan Save the Children Indonesia juga melakukan pelatihan pelatih (training of trainers) terkait dukungan kesehatan mental dan psikososial (MHPSS). Pesertanya adalah perwakilan dari Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), dan PJ Promosi Kesehatan Puskesmas di Pesisir Selatan. Pelatihan ini diadakan karena temuan bahwa para pemangku kepentingan di daerah ini belum memiliki kapasitas terkait pendampingan MHPSS.
Saat rapat berlangsung, Kepala DP3A-KB Sumatera Barat Herlinda Sridiani menanyakan isu manajemen dan risiko tumpang tindih bantuan saat kegiatan respons. Menurut Randa, mewakili JEMARI Sakato, "Pengalaman JEMARI Sakato, kami sering melihat bantuan yang overload dan tidak tepat sasaran karena banyak pemberian bantuan ke daerah yang viral saja."
Menghindari kasus tumpang tindih tersebut, berikut adalah strategi JEMARI Sakato, antara lain; (1) JEMARI Sakato bersama Save the Children Indonesia berfokus pada bantuan non pangan karena bantuan pangan sudah tersedia banyak; (2) JEMARI Sakato melakukan koordinasi dengan OPD (Organisasi Pemerintah Daerah) melalui BPBD, camat, wali nagari, sampai kepala kampong; (3) JEMARI Sakato melakukan asesmen di berbagai sektor dan multi-level sehingga bantuan yang diberikan benar-benar dibutuhkan oleh penyintas dan tepat sasaran.
KPAI, diwakili oleh Diyah Puspitarini, S.Pd., M.Pd, menyampaikan Kriteria Rencana Kontijensi Berpusat pada Anak yang nantinya bisa dicapai dalam kegiatan pemulihan di Pesisir Selatan. Berikut kriterianya (1) Akses pada layanan kesehatan ibu dan anak; (2) Pendidikan; (3) Makanan bergizi (4) Air bersih, sanitasi, dan promosi kesehatan; (5) Hunian; (6) Perlindungan anak dan perlindungan sosial anak; (7) Partisipasi anak.
Kunjungi Media Sosial JEMARI Sakato lainnya,
Instagram: @jemari.sakato
Youtube dan Facebook: JEMARI Sakato