jemari sakato.org, Padang – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Minangkabau Padang Pariaman, Sumatera Barat mendeteksi bibit siklon tropis 95B sejak 21 November 2025. Peningkatan suplai uap air dan kelembaban menyebabkan kondisi atmosfer labil, memicu potensi bencana hidrometeorologi di berbagai wilayah Sumatera Barat.
Bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang disebabkan oleh kondisi cuaca dan air, seperti hujan ekstrem, angin kencang, atau kekeringan. Stasiun Meteorologi Minangkabau Padang Pariaman memberikan peringatan cuaca ekstrem untuk wilayah seperti Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pasaman, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten dan Kota Solok, serta wilayah sekitarnya.
Situasi memburuk sehingga Gubernur Sumbar menetapkan Situasi Tanggap Darurat Bencana Nomor 360-761-2025 Hingga kini, sebanyak 16 kabupaten/kota terdampak. Akses jalan terputus, rumah hancur disapu arus sungai, dan korban jiwa maupun luka-luka terus bertambah. Sejumlah warga juga masih dalam pencarian.
Respon Cepat JEMARI Sakato
Melihat kondisi tersebut, JEMARI Sakato melalui JEMARI Sakato Humanitarian Team (JSHT) segera melakukan assessment ke wilayah terdampak salah satunya Nagari Malalak, Kabupaten Agam. Wilayah ini merupakan wilayah yang terdampak cukup parah akibat banjir bandang dan longsor.
Selama 2-3 Desember 2025, JSHT melakukan assessment intensif di Malalak Timur untuk memetakan dampak bencana. Dari data yang didapatkan, tim mengidentifikasi beberapa dampak bencana di wilayah intervensi, kebutuhan mendesak, dan informasi pascabencana lainnya.

Menindaklanjuti temuan tersebut, pada 4 Desember, JSHT mengirimkan tim tambahan bersama relawan dari mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang untuk membantu merespon kebutuhan masyarakat. Fokus utama intervensi kali ini yaitu penyediaan air bersih yang layak minum untuk masyarakat terdampak.
SkyHydrant: Sumber Air Bersih Pascabencana
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, JEMARI Sakato mengoperasikan SkyHydrant – alat penyaring air yang dihibahkan ASB S-SEA pascabencana galodo di Agam tahun lalu. Alat ini mampu menghasilkan air jernih dan aman diminum, sangat penting bagi daerah dengan akses air bersih terbatas.
SkyHydrant dipasang di Jorong Limo Badak dan Jorong Tobo, Malalak Timur, Kabupaten Agam. Memanfaatkan aliran irigasi serta mata air sekitar, air hasil penyaringan digunakan oleh warga dan dapur umum untuk memasak, mencuci beras, dan kebutuhan harian lainnya.

Vlibers Pd, staf Relindo (Relawan Indonesia) Sumbar, yang bertugas di dapur umum Jorong Toboh, mengakui alat ini sangat membantu, “Sebelumnya air dari mata air akan keruh bagian bawahnya kalau diendapkan. Dengan SkyHydrant, air yang ditampung bisa langsung dipakai untuk kebutuhan dapur umum. Proses memasak pun jadi lebih cepat dan aman,” ujarnya.
200 Paket NFI dan Makanan Siap Saji
Selain menyediakan air bersih, JSHT yang bermitra dengan ASB S-SEA juga menyalurkan sebanyak 200 paket Non Food Items (NFI) berupa perlengkapan hygiene kit yang terdiri dari sabun mandi, sabun cuci, odol dan sikat gigi dewasa, odol dan sikat gigi anak, shampo, pembalut wanita, pempers bayi, minyak kayu putih, sabun cuci piring, serta handuk. Paket ini didistribusikan kepada warga di Jorong Limo Badak dan jorong toboh.

JEMARI Sakato juga bekerja sama dengan influencer dari Yogyakarta untuk menyediakan 300 porsi rendang telur dan 175 porsi rendang daging bagi warga terdampak di kedua jorong.

Distribusi bantuan tidak tanpa tantangan. Di Jorong Limo Badak, relawan UIN Imam Bonjol Padang dan UIN Sultan Syarif Kasim Riau harus melintasi jembatan darurat yang hanya bisa diakses kendaraan roda dua. Tim dibantu oleh ojek warga agar bantuan dapat sampai ke lokasi yang sulit dijangkau.
Harapan Pemulihan Warga Malalak
Melalui kegiatan respon cepat ini, JEMARI Sakato berharap bantuan dapat meringankan beban warga Malalak Timur yang terdampak. Selain itu juga diharapkan proses pemulihan di wilayah terdampak bisa cepat dilakukan.
Penulis: Ulfa Azizah Febryzalita
Kunjungi media sosial JEMARI Sakato lainnya,
Instagram: @jemari.sakato
Facebook: JEMARI Sakato
Linkedin: JEMARI Sakato
Youtube: JEMARI Sakato