jemarisakato.org, Padang – Pada Mei lalu, banjir lahar dingin (galodo) melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Agam. Aktivitas Gunung Marapi yang terus mengeluarkan abu vulkanik, ditambah intensitas hujan yang tinggi, meningkatkan risiko banjir lahar dingin . Oleh karena itu, diperlukan dukungan untuk masyarakat yang berada pada zona merah / daerah landaan di Nagari Bukik Batabuah.
JEMARI Sakato melalui dukungan Arbeiter Samariter Bund (ASB) South and South East Asia melakukan kegiatan respon pemulihan bencana lahar dingin di Kabupaten Agam. Dalam implementasinya JEMARI Sakato bekerjasama dengan OPDIs (Organisasi Penyandang Disabilitas) Sumatera Barat yakni Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) dan Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (GERKATIN). Hal ini dilakukan agar dapat menciptakan strategi tepat serta pendekatan yang tepat untuk Masyarakat dengan Disabilitas di Kabupaten Agam.
Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pendistribusian Non Food Item (NFI) kepada Pemerintahan Nagari. Barang-barang ini dikelola oleh Kelompok Siaga Bencana (KSB) sebagai stok persediaan saat proses evakuasi dilakukan lebih awal sesuai protokol aksi antisipatif. Pada Minggu (24/11), dilakukan penyerahan barang NFI di Aula Kantor Wali Nagari Bukik Batabuah. Proses penyerahan disertai dengan serah terima barang yang dihadiri langsung oleh Wali Nagari Bukik Batabuah dalan lembaga perwakilan nagari.
Jenis kebutuhan NFI yang diberikan berupa kebutuhan rumah tangga untuk 125 KK pada zona merah (seperti handuk, sarung, sabun batang, sikat gigi, pasta gigi, sabun cuci, senter, baterai, jas hujan, tikat, pispot, ember, pakaian dalam, dan botol minum); kebutuhan komunal dapur umum untuk mendukung kesiapsiagaan Tim Aksi Antisipatif (seperti panci, kuali, spatula, sendok saji, kompor gas, piring makan, sendok makan, gelas plastik, dan box penyimpanan piring gelas); dan kebutuhan komunal peralatan Tim Aksi Antisipatif (seperti terpal, tali, lampu emergency , pengeras suara/toa, kontainer, tandu, vertical rescue , senter fokus, sepatu boot, lisensi radio, dan tas siaga bencana). Untuk barang-barang yang memiliki masa kedaluwarsa, seperti kebutuhan rumah tangga, jika tidak digunakan dalam waktu tiga bulan ke depan, akan didistribusikan langsung kepada masyarakat terdampak di zona merah.
Pendistribusian NFI sebagai Emergency stock untuk Kelompok Siaga Bencana (KSB) ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di tempat evakuasi saat terjadi bencana di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam.
Penulis: Ulfa Azizah Febryzalita
Kunjungi media sosial JEMARI Sakato:
Instagram: @jemari.sakato
Facebook: JEMARI Sakato
Youtube: JEMARI Sakato
Linkedin: JEMARI Sakato